"Jadi dua duanya Win atau untung. Kalau dulu yang miskin dapat beras murah tapi yang berkorban petani, ini tidak terjadi lagi," katanya.
Dia menambahkan, untuk saat ini pemerintah menghabiskan stok yang sudah masuk ke Indonesia periode Desember untuk didistribusikan ke pasaran. Jika stok bulan Desember habis, baru akan dilanjutkan pengiriman impor untuk sesi bulan Januari.
"Beras itu kan sudah saya jelaskan berkali-kali, Desember kalau nggak salah baru 70.000 ton yang masuk dan Bulog stoknya juga dihabiskan jadi kita kasih waktu sampai Januari. Januari nanti nggak tahu bisa dapat berapa, tapi Februari terakhir sudah tidak boleh lagi (impor) karena Maret sudah panen," tandasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)