Adapun dalam aksi korporasi ini, Citigroup, Credit Suisse dan JPMorgan (JPM.N) adalah pemegang buku bersama IPO, bersama dengan BRI Danareksa dan Bank Mandiri.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi mengatakan bahwa, proses IPO Pertamina Hulu Energi mengalami penundaan disebabkan oleh masih adanya dokumen yang perlu diperbaiki.
Sementara itu, Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, proses IPO PHE akan dilakukan secara bertahap mengingat valuasi yang dimiliki sangat besar. Untuk itu, ia ingin memastikan bahwa dana hasil IPO nanti cukup digunakan untuk pengembangan usaha PHE.
“Ini valuasinya billion, kita ingin memastikan dana yang kita ambil cukup untuk investasi di sumur-sumur baru atau pengembangan sumur dengan sistem baru,” kata Erick.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)