JAKARTA - PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY) mencatatkan laba sebesar Rp62,5 miliar atau menyusut 80,82% dari Rp325,95 miliar pada 2021.
Sementara pendapatan di 2022 tercatat Rp1,52 triliun atau terkoreksi 16,61% dari 1,82 triliun pada periode yang sama sebelumnya atau year-on-year (yoy). Informasi tersebut disampaikan emiten pengelola rumah sakit Primaya dalam laporan keuangan dikutip Harian Neraca di Jakarta, Senin (10/4/2023).
Perseroan mengungkapkan, pendapatan terdiri atas penunjang medis rawat inap sebesar Rp555,86 miliar atau turun 23,19%, pelayanan pasien rawat inap sebesar Rp401,83 miliar atau turun 20,43% dan penunjang medis rawat jalan sebesar Rp381,51 miliar atau naik 7,75%. Selanjutnya, pendapatan laboratorium sebesar Rp193,38 miliar atau turun 30,24% dan pelayanan pasien poliklinik sebesar Rp80 miliar atau naik 27,7%.
Disebutkan, pendapatan tersebut kemudian dikurangi oleh potongan pendapatan sebesar Rp90,68 miliar sehingga pendapatan bersih mencapai Rp1,52 triliun. Beban pokok pendapatan PRAY mencapai Rp1,13 triliun pada 2022, meningkat 9,5% dari Rp1,03 triliun pada 2021.
Adapun hingga akhir Desember 2022, PRAY mencatatkan jumlah aset senilai Rp3,95 triliun. Naik dari Rp3,12 triliun dibandingkan akhir Desember 2021.