Terkait ekspansi berbagai lini bisnisnya, pada segmen kendaraan roda dua perseroan akan mulai memperkenalkan unit sepeda motor listrik kepada masyarakat di semester dua tahun 2023. Selain produk, perseroan juga menyiapkan jaringan penjualan dan purna jual, perseroan juga menyiapkan ekosistem untuk baterai kendaraan listrik.
Selanjutnya, pada segmen kendaraan roda empat, ASII akan menyiapkan kendaraan yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Ekspansi pada segmen ini akan mengikuti mobilitas masyarakat.
Pada segmen alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, perseroan akan berfokus antara lain pada mineral dan energi baru terbarukan (EBT) atau renewable energy. Sementara pada segmen jasa keuangan, perseroan akan berfokus pada jasa keuangan ritel, salah satunya dengan mentransformasikan Bank Jasa Jakarta menjadi bank digital yang ditargetkan meluncur akhir tahun ini.
Perihal ekspansi lainnya, perseroan juga telah membentuk platform jual-beli mobil bekas yakni Mobbi. Dalam hal ini, ASII akan mengembangkan teknologi digital dan pemasaran digital pada platform tersebut.
Pada segmen agribisnis, ASII akan melakukan penetrasi dengan kemitraan serta melakukan replanting yang lebih agresif. Kemudian pada segmen infrastruktur, perseroan tengah mengamati sejumlah proyek jalan tol dan proyek infrastruktur di luar jalan tol.
Lalu, pada segmen komponen otomotif terdapat dua strategi ekspansi yaitu mengikuti produsen peralatan asli atau Original Equipment Manufacturer (OEM) untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi kendaraan model terbaru. Perseroan juga melakukan diversifikasi, utamanya yang berkaitan dengan infrastruktur kendaraan listrik, serta diversifikasi ke arah non otomotif.
Selanjutnya, pada segmen properti, perseroan akan berfokus pada peluang pembangunan rumah tapak di Jabodetabek dan pergudangan logistik modern. Terakhir pada bisnis teknologi, ASII belum lama ini membentuk usaha patungan atau joint venture bersama dengan Equinix, yang bertujuan untuk mengembangkan infrastruktur digital di Indonesia. Equinix dan Astra membentuk perusahaan patungan tersebut dengan kepemilikan modal saham 75% Equinix dan 25% Astra.
Perusahaan patungan ini akan membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk mengembangkan kapabilitas digital mereka dan memanfaatkan teknologi baru, seperti hybrid multicloud, 5G, internet of things (IoT), kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan lainnya.
(Taufik Fajar)