JAKARTA - Inggris melakukan uji coba empat hari kerja dalam seminggu. Namun hasilnya kebijakan tersebut tidak cocok untuk bisnis yang berhubungan langsung dengan pelanggan.
Untuk beberapa perusahaan kebijakan ini bisa terus dilanjutkan, tapi untuk bisnis yang berhadapan dengan pelanggan, menciptakan cukup banyak kelonggaran dalam jadwal selama empat hari seminggu berarti menambah biaya perekrutan.
Citizens Advice Gateshead, Dunn menilai, berinvestasi setara dengan tiga karyawan penuh waktu tambahan sehingga 45 staf di pusat kontak mereka dapat bergabung dalam uji coba empat hari kerja ini.
“Kami tidak menginginkan situasi di mana seseorang akan dikecualikan dari kesempatan tersebut,” ujarnya, dikutip dari BBC Indonesia, Selasa (25/4/2023).
Perusahaan yang menghadapi pelanggan juga menemukan tantangan yang lebih besar dalam mempertahankan empat hari kerja dalam seminggu.
“Beberapa karyawan dapat lembur berjam-jam selama seminggu untuk mengejar ketinggalan agar mendapatkan hari libur ekstra,” kata Dunn.
Demikian juga tuntutan pekerjaan membuat pekerja ini kurang fleksibel pada hari ketiga mereka libur.
“Hari-hari tersibuk di contact center biasanya Senin dan Jumat, artinya tidak mungkin bagi mereka untuk mengambil libur di akhir pekan. Efek lanjutannya adalah hanya tersisa tiga hari bagi staf untuk mengambil hari libur ekstra merek," tuturnya.