Ajay Banga Jadi Presiden Bank Dunia yang Baru, Lahir di India dan Mantan Bos Kartu Kredit

Mutiara Oktaviana, Jurnalis
Kamis 04 Mei 2023 15:43 WIB
Bank Dunia. (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Ajay Banga terpilih menjadi presiden bank dunia yang baru. Dia dinominasikan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Dilansir VOA di Jakarta, Kamis (4/5/2023), Biden pun memuji Banga sebagai pemimpin transformatif yang akan mengintegrasikan perubahan iklim ke dalam daftar tantangan yang dihadapi lembaga pemberi pinjaman itu dalam pekerjaannya dengan negara-negara berkembang.

 BACA JUGA:

Banga merupakan pria kelahiran India dan mendapat naturalisasi sebagai warga AS. Dia juga mantan eksekutif perusahaan kartu kredit.

“Ajay Banga akan menjadi pemimpin transformatif, membawa keahlian, pengalaman, dan inovasi ke posisi presiden Bank Dunia,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.

 BACA JUGA:

“Dan bersama dengan kepemimpinan dan pemegang saham Bank Dunia, dia akan membantu mengarahkan lembaga tersebut saat tumbuh dan berkembang untuk mengatasi tantangan global yang secara langsung memengaruhi misi utamanya untuk pengentasan kemiskinan termasuk perubahan iklim," tambahnya.

Diketahui, Presiden Bank Dunia saat ini, David Malpass, mengundurkan diri pada bulan Februari lalu di tengah seruan pemecatannya karena pernyataan Malpass yang tampaknya meremehkan peran aksi manusia dan bahan bakar fosil dalam menciptakan perubahan iklim.

Dia akan mundur pada bulan Juni mendatang, dengan sisa waktu kurang dari satu tahun dalam masa jabatan lima tahunnya.

Dewan bank tersebut dalam sebuah pernyataan mengatakan mereka berharap dapat bekerja sama dengan Banga, yang merupakan mantan CEO Mastercard pada semua ambisi dan upaya Grup Bank Dunia untuk mengatasi tantangan pembangunan terberat yang dihadapi negara-negara berkembang.

Profesor Universitas Cornell Richard Clark, yang mempelajari pembuatan kebijakan di Bank Dunia, mengatakan Banga menghadapi tekanan mengarahkan kembali portofolio pinjaman Bank Dunia untuk mengatasi perubahan iklim secara lebih agresif.

Dia bisa melakukan ini dengan beberapa cara, tetapi masing-masing cara ada kelemahannya sendiri.

Dia pun memaparkan tiga opsi dalam siaran pers Universitas Cornell, salah satunya adalah Banga bisa meminta lebih banyak sumber daya kepada negara anggota, tetapi pimpinan Departemen Keuangan AS mengatakan ia akan menentang langkah tersebut.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya