Pasalnya kehadiran MRT tak hanya membuat ranking tersebut turun, tapi juga membawa perubahan budaya baru di Indonesia, di antaranya budaya antre, inklusif, sistem pembayaran, budaya bersih hingga budaya menghargai orang lain.
“Harapan kita adalah mari kepada masyarakat kita menggunakan transportasi publik karena MRT sebetulnya punya tagline ubah Jakarta, ada dua yang diubah. Satu, mengubah insfrastuktur karena kereta api itu adalah mess jadi bisa mengangkut banyak, yang kedua akita ingin mengajak warga Jakarta untuk mengubah culture budaya, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk kita bisa meningkatkan budaya-budaya itu,” pungkas Tuhiyat.
(Feby Novalius)