BANDUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Jawa Barat mengalami inflasi bulanan sebesar 0,15% sepanjang Juni 2023 atau jelang Idul Adha 1444 Hijriah. Penyebab inflasi karena sejumlah harga makanan.
Bekasi tercatat pun menjadi kota dengan inflasi tertinggi di Jawa Barat sebesar 0,22%. Sementara inflasi terendah terjadi di Kota Tasikmalaya sebesar 0,04%. Dari tujuh kota yang dipantau, tak ada yang mengalami deflasi.
Kepala BPS Jabar Marsudijono mengatakan, dengan inflasi bulanan sebesar 0,15%, maka gabungan tujuh kota di Jawa Barat terjadi inflasi year on year (yoy)sebesar 3,88% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,63.
"Inflasi tahunan tertinggi terjadi di Kota Bekasi sebesar 4,30% dan terendah terjadi di Kota Bandung sebesar 3,28%," kata dia.
Menurut dia, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran. Di antaranya kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,08%, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,64%, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,86%, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,95%.
Juga kelompok lainnya seperti kesehatan sebesar 2,78%, kelompok transportasi sebesar 9,97%, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,93%, kelompok pendidikan sebesar 4,19%, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,87%, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,68%.