JAKARTA - Rencana PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) untuk go public dengan masa fase bookbuilding hingga 14 Juli membuka peluang Government of Singapore Investment Corporation (GIC) berpeluang membeli saham perusahaan bioskop Cinema XXI tersebut.
Dilansir Harian Neraca, Analis Samuel Sekuritas Muhammad Farras Farhan dan Research Associate Samuel Sekuritas Laurencia Hiemas dalam riset terbaru menyebutkan, pada 5 Desember 2016, CNMA menandatangani perjanjian call option dengan Salween Investment Pte Ltd, kendaraan investasi GIC dan Opsi tersebut akan berlaku pada tanggal listing.
BACA JUGA:
Menurut Farras dan Laurencia, dalam perjanjian tersebut, Nusantara Sejahtera Raya melalui pemegang saham terbesarnya, PT Harkatjaya Bumipersada (HJB), akan memberikan hak opsi kepada Salween untuk membeli 15 miliar saham CNMA.
Begitu juga dengan PT Adi Pratama Nusantara (APN) yang akan memberikan hak opsi yang sama untuk 3,75 miliar saham CNMA.
BACA JUGA:
“Potensi suntikan dana besar. Harga pelaksanaan opsi tersebut sama dengan harga final IPO. Jika GIC mengambil semua opsi, GIC akan memiliki 22,51% saham CNMA senilai Rp 5-5,4 triliun,” sebut Farras dan Laurencia dilansir Harian Neraca, Jumat (14/7/2023).
Sementara itu, Nusantara Sejahtera Raya juga berpotensi meraup dana hasil IPO sebesar Rp2,2-2,4 triliun. CNMA tersebut melepas sebanyak 8,33 miliar saham atau setara 10% kepada publik, dengan harga IPO pada kisaran Rp 270-288 per saham.