JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah mengucurkan dana hingga Rp300 miliar sepanjang 2024 untuk menyelamatkan tabungan nasabah di 12 Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang bangkrut tahun ini.
Adapun 12 BPR tutup karena lebih banyak dari kelemahan manajemen atau adanya tindak pidana perbankan yang dilakukan oleh para pengurus BPR.
"Sekitar Rp300 miliar untuk 12 BPR, anggaran Rp1,2 Triliun, LPS masih ada aset Rp225 triliun," jelas Anggota Dewan Komisioner LPS Didik Madiyono, dalam konferensi pers Tingkat Bunga Penjaminan Mei 2024, Selasa (28/5/2024).
Didik menjelaskan saat ini masih ada satu investor lagi yang tertarik untuk menyelamatkan BPR yang sakit.
"Kalau ingat tanggal 14 Januari LPS diberi bank dalam resolusi, diserahkan OJK 8 BPR, sesuai UU PPSK, LPS bisa jajaki calon investor yang bisa ambil alih 8 BPR tadi," jelas Didik.
Didik mengungkapkan awalnya terdapat empat investor yang tertarik untuk akuisisi 4 BPR yang diambil alih LPS. Namun, dalam perjalanannya tiga investor memutuskan menarik diri dan tersisa satu yang selamat.
"BPR nya siapa nanti deh bocorannya. Jadi kira-kira DPK-nya Rp 126 miliar, jadi LPS bisa hemat Rp 126 miliar karena diambil alih investor," jelas Didik.
Sebagai catatan dalam lima bulan pertama tahun ini, sudah ada 12 BPR tutup yakni:
1. BPR Wijaya Kusuma
2. BPRS Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda)
3. BPR Usaha Madani Karya Mulia
4. BPR Pasar Bhakti Sidoarjo
5. BPR Purworejo