JAKARTA - Siapa sosok Jensen Huang yang terkenal dengan julukan Taylor Swift-nya teknologi? Dia bukan selebriti, melainkan seorang insinyur elektro berusia 61 tahun. Huang adalah CEO Nvidia, perusahaan cip yang nilainya baru saja melonjak melampaui USD3 triliun (Rp49.149 triliun).
Nvidia sempat menyalip Apple sebagai perusahaan paling bernilai kedua di dunia. Padahal delapan tahun lalu, sahamnya bernilai kurang dari 1% harga saat ini.
“Dia benar-benar diperlakukan seperti seorang bintang rock,” kata pengamat teknologi Bob O’Donnell, dilansir dari BBC, Minggu (23/6/2024).
“Jensen melihat peluang ini untuk mengembangkan Nvidia. Dia terlihat menikmati momen ini.”
Huang lahir di Taiwan, namun keluarganya meninggalkan pulau itu saat berusia lima tahun. Fotonya ada di mana-mana di konferensi tersebut, bahkan dia menulis namanya di baju seorang perempuan sambil bertanya-tanya apakah itu “ide yang bagus”.
Media lokal menggambarkan situasi itu sebagai “Jensanity”, istilah yang menggabungkan nama depannya, Jensen, dengan insanity (kegilaan) yang muncul terhadap sosok Huang.
Ini terjadi ketika regulator AS berencana menginvestigasi perusahaan-perusahaan teknologi besar, termasuk Nvidia, terkait dominiasinya terhadap industri kecerdasan buatan (AI).
Ketertarikan terhadap Huang juga datang dari sejawatnya. CEO Meta, Mark Zuckerberg menggambarkan Huang semacam “Taylor Swift-nya bidang teknologi” ketika menanggapi seorang pengikut media sosial yang tidak mengetahui siapa Huang.
Huang berada di garda depan ledakan teknologi. Kemunculannya bertepatan dengan kehadiran Nvidia sebagai perancang cip AI terkemuka.Kesuksesan Nvidia turut berdampak bagi TSMC, produsen raksasa cip asal Taiwan yang merupakan mitra produksi tunggal untuk cip mutakhir Nvidia.