Sebelumnya, Reny juga menyampaikan bahwa berdasarkan data Asosiasi IPKB terdapat utilitas IKM (Industri Kecil Menengah) yang turun rata-rata mencapai 70%.
Selain itu terdapat pembatalan kontrak oleh pemberi maklon dan market place, karena pemberi maklon dan market place kembali ke produk impor, kemudian hilangnya pasar IKM dan konveksi berimbas ke industri hulunya untuk kain dan juga benang.
Kemudian hilangnya harapan untuk berusaha kembali dan mempertahankan operasionalisasi karena tidak ada kepastian berusaha yang mempercepat industri TPT nasional untuk melakukan penutupan pabrik.
“Jadi bisa dibayangkan ketika terjadi PHK besar-besaran kita kehilangan SDM-SDM yang terampil di sektor industri TPT,” ujar Reny.
Reny mengatakan bahwa hal tersebut menjadi catatan karena SDM adalah aset.
“Nah ini juga menjadi PR untuk kita bersama,” ujar Reny.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)