Mafia Tanah Berulah, Investasi Triliunan Rupiah di Jawa Tengah Batal

Iqbal Dwi Purnama, Jurnalis
Senin 15 Juli 2024 21:05 WIB
AHY Ungkap Dampak Mafia Tanah. (Foto: Okezone.com/MPI)
Share :

JAKARTA - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/Kepala BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan akibat mafia tanah, investasi triliunan Rupiah di Jawa Tengah terancam batal.

Hal itu dikatakan AHY saat pengungkapan tindak pidana pertanahan yang dilakukan oleh mafia tanah di Kabupaten Grobogan dan Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (15/7/2024).

Padahal, dikatakan AHY calon investor di Jawa Tengah itu sudah melakukan menandatangani Letter of Intent (LoI) atau pernyataan minat investasi di Jawa Tengah, namun kandas akibat ulah mafia tanah.

"Ada investor yang sudah menandatangani LoI, bahkan triliunan, ini negara merugi, padahal kita sangat membutuhkan investasi, Jawa Tengah adalah destinasi investasi yang sangat baik," kata AHY dalam konferensi pers di Semarang secara virtual, Senin (15/7/2024).

AHY menjelaskan mafia tanah itu melakukan kejahatan dengan menggunakan Akta Autentik yang dipalsukan dan melakukan penipuan dan/atau penggelapan. Dari dua kasus tersebut, berhasil diselamatkan objek tanah seluas 826.612 meter persegi atau 82,66 hektare serta potensi kerugian negara dan masyarakat Rp3,41 triliun.

"Pemberantasan mafia tanah untuk menghadirkan keadilan atas urusan tanah dan tata ruang. Sekaligus kita ingin meyakinkan kepastian hukum untuk menghadirkan iklim investasi yang semakin kompetitif dan menjanjikan kepada para investor," sambungnya.

Padahal menurutnya, ada dampak langsung dari investasi yang dilakukan dengan penciptaan lapangan kerja baru. Sehingga diharapkan bisa menyerap tenaga kerja di lokasi yang menjadi tempat investasi.

"Karena dengan investasi kita harapkan membuka lapangan pekerjaan, ribuan masyarakat kita mendapatkan pekerjaan," kata AHY.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya