Tak hanya itu, Yuniarto menyebutkan bahwa PLN juga memanfaatkan program coal blending dan coal switching batubara untuk mengoptimalkan penggunaan batu bara yang lebih efisien.
“Program ini bertujuan untuk mencampurkan batubara dengan kualitas yang berbeda sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Dengan cara ini, PLN dapat memastikan pasokan energi tetap stabil dan efisien, sambil mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan batu bara,” ungkapnya.
Namun, Yuniarto menjelaskan meski fokus PLN adalah energi terbarukan, batubara masih menjadi tulang punggung sistem kelistrikan nasional pada masa transisi.
“Pada Tahun 2024, kebutuhan batu bara untuk PLN dan produsen listrik independen (IPP) diperkirakan mencapai 167,98 juta ton, dan meningkat 4% menjadi 174,66 juta ton pada Tahun 2025,” ujarnya.
Yuniarto menyebutkan bahwa penggunaan batubara akan terus menurun mulai 2030 hingga hanya menyumbang 8% dari bauran energi pada 2060.
“Batu bara masi berperan penting dalam menjaga stabilitas pasokan energi saat ini. Namun, kami juga berkomitmen untuk secara bertahap melakukan transisi menuju energi bersih seiring berjalannya waktu,” katanya.
Strategi PLN selaras dengan Enhanced Nationally Determined Contributions (ENDC) yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, yang menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca lebih besar dari komitmen awal. Upaya ini tidak hanya mendukung pencapaian target domestik tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam transisi energi di ASEAN.
Pihaknya memproyeksikan bahwa tanpa kontrol emisi, sektor energi dapat menyumbang hingga 1.057 juta ton CO2 pada 2060. Namun, dengan inovasi teknologi dan kebijakan transisi energi yang ketat, target nol emisi diyakini dapat tercapai.
Melalui berbagai langkah strategis dan investasi dalam teknologi hijau, pihaknya optimis dapat mencapai transformasi energi yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga menjamin pasokan listrik yang andal bagi masyarakat.
“Transformasi ini adalah perjalanan panjang, tetapi kami percaya bahwa visi untuk masa depan hijau akan membawa manfaat besar bagi generasi mendatang,” katanya.
(Dani Jumadil Akhir)