JAKARTA - Harta kekayaan Putera Sampoerna, sosok pengusaha 77 tahun yang memasuki peringkat ke-30 dalam urutan 50 orang terkaya di Indonesia ini layak disorot.
Sumber kekayaan Putera Sampoerna
Berbekal pengetahuan yang diperoleh selama masa pendidikan, pria yang memiliki kegemaran pada angka 9 ini justru memilih menekuni bisnis kelapa sawit milik seorang pengusaha asal Malaysia, bersama Katie, istrinya.
Setelah merasa cukup mendapatkan pengalaman di bisnis tersebut, Putera kembali ke Surabaya pada awal 1980-an. Di sana, ia bergabung dengan PT HM Sampoerna, perusahaan keluarganya.
Melihat bakat dan kemampuan Putera dalam mengelola bisnis, sang ayah mempercayakan posisi CEO kepadanya. Putera pun tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut dan bekerja keras demi membawa kemajuan bagi perusahaan.
Salah satu terobosannya adalah menghadirkan rokok dengan kandungan tar dan nikotin yang lebih rendah untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Demi mencapai tujuan tersebut, Putera merekrut para ahli dari luar negeri.
Inovasi yang dilakukan Putera terbukti efektif, dengan melambungkan merek-merek seperti A Mild dan Dji Sam Soe di pasar nasional. Keberhasilan ini mengukuhkan posisi HM Sampoerna sebagai salah satu produsen rokok terkemuka. Namun, Putera tetap berkomitmen untuk terus mengembangkan bisnis tanpa cepat berpuas diri.
Pewaris tembakau Putera Sampoerna menjual bisnis rokok kretek milik keluarganya kepada raksasa tembakau AS Philip Morris seharga $2 miliar pada tahun 2005.