Presiden Termiskin di Dunia Jose Mujica Tutup Usia

Kurniasih Miftakhul Jannah, Jurnalis
Jum'at 16 Mei 2025 08:09 WIB
Presiden Termiskin di Dunia Jose Mujica Tutup Usia (Foto: Reuters)
Share :


2. Mantan Pasukan Gerilya


Terpilih pada 2009, Mujica menghabiskan 1960-an dan 1970-an sebagai bagian dari pasukan gerilya Uruguay Tupamaros, sebuah kelompok bersenjata kiri yang terinspirasi oleh revolusi Kuba.

Dia ditembak enam kali dan menghabiskan 14 tahun di penjara. Sebagian besar penahanannya dihabiskan dalam kondisi yang keras dan isolasi. Dia akhirnya dibebaskan pada 1985 ketika Uruguay kembali ke demokrasi.


Tahun-tahun di penjara, kata Mujica, membantu membentuk pandangannya tentang kehidupan.

"Saya disebut 'presiden termiskin', tapi saya tidak merasa miskin. Orang miskin adalah mereka yang bekerja hanya untuk mempertahankan gaya hidup yang mahal, dan selalu menginginkan lebih dan lebih," katanya.

"Ini adalah masalah kebebasan. Jika Anda tidak memiliki banyak harta, maka Anda tidak perlu bekerja sepanjang hidup Anda seperti seorang budak untuk mempertahankannya, dan karena itu Anda memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri," katanya.

"Saya mungkin tampak seperti orang tua yang eksentrik... Tapi ini adalah pilihan bebas."

Mujica dikenal terang-terangan dan kadang-kadang berbicara tanpa tedeng aling-aling, bahkan kepada sesama pemimpin negara. Dia seringkali harus meminta maaf kepada rekan-rekannya yang secara pribadi merasa tersinggung atau tersakiti selama perdebatan.

Pada 2013, ia harus meminta maaf kepada presiden Argentina waktu itu, Cristina Fernández de Kirchner, karena menyebut dia "nenek tua" dan memberi label menyebut suaminya yang juga mantan presiden, Néstor Kirchner, "lelaki bermata juling".

Pernyataan itu terekam pada konferensi pers ketika dia tidak menyadari bahwa mikrofonnya menyala.

Pada 2016, dia mengatakan bahwa presiden Venezuela, Nicolás Maduro, "sesinting seekor kambing".

3. Legalisasi Ganja

Selama menjabat Mujica aktif mendorong legalisasi mariyuana atau ganja di Uruguay. Di sisi lain dia juga tidak gentar berkonfrontasi dengan perusahaan besar tembakau Amerika Serikat (AS) untuk memperjuangkan aturan larangan merokok di tempat umum.

Sikap dan gaya hidupnya ini yang membuatnya terkenal.

Setelah menyelesaikan masa jabatannya pada 2015, dia aktif sebagai senator di parlemen Uruguay, namun kemudian mengundurkan diri pada 2018 dan pensiun dari dunia politik.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya