Laba bersih Rp50,42 miliar (2,4% dari penjualan) tercatat lebih rendah 11,2% akibat kondisi pasar yang lebih ketat. Sampai dengan akhir tahun ini, marjin laba bersih diperkirakan akan tetap stabil.
Perseroan meningkatkan marjin melalui penguatan house brand, diversifikasi pengadaan barang, rebate dan sales support yang naik 0,2% YoY, pendapatan lain-lain yang naik 39% YoY.
“Strategi peningkatan kategori house brand terbukti memperkuat marjin kotor. Ke depan, kami akan memperluas variasi produk dan memperkuat kerja sama dengan mitra pemasok,” ungkap Amanda.
Per September 2025, total aset mencapai Rp2,291 triliun, dengan ekuitas Rp1,331 triliun, meningkat 4,8% YoY.
Belanja modal 2025 diproyeksikan sebesar Rp118 miliar yang dialokasikan untuk ekspansi gerai
dan peningkatan infrastruktur operasional.
(Feby Novalius)