Meskipun konsensus pasar memproyeksikan Bank Indonesia (BI) akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 bps ke level 4,5 persen pada pekan ini, IPOT menilai BI kemungkinan besar tidak akan terburu-buru dan baru akan memangkas suku bunga pada awal tahun 2026.
"Kami menilai BI tidak akan terburu-buru untuk memangkas tingkat suku bunga acuannya pada pekan ini, kemungkinan akan dipangkas pada awal tahun 2026. Kondisi ini akan membuka kesempatan besar untuk aliran dana masuk ke pasar saham," jelas Indri.
Sementara itu, sentimen global yang wajib dipantau pekan ini meliputi rilis data Non-Farm Payrolls AS, S&P Global Composite PMI Flash Desember, serta data inflasi AS bulan November yang diperkirakan turun tipis ke level 3 persen.
Buy JPFA (Current Price: 2.640, Entry: 2.640, Target Price: 2.800 (+6,1 persen), Stop Loss: < 2.560 (-3,0 persen), dan Risk to Reward Ratio = 1:2,0).
Buy on Breakout MEDC (Current Price: 1.315, Entry: 1.340, Target Price: 1.445 (+7,8 persen), Stop Loss: < 1.290 (-3,7 persen), dan Risk to Reward Ratio = 1:2,1).
Buy INKP (Current Price: 8.200, Entry: 8.200, Target Price: 8.800 (+7,3 persen), Stop Loss: < 8.000 (-2,4 persen), dan Risk to Reward Ratio = 1:3,0).
Buy Power Fund Series (PFS) Premier ETF Syariah JII (XIJI).
(Feby Novalius)