Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Penyaluran Kredit Industri Keramik Turun 6,78%

Didik Purwanto , Jurnalis-Kamis, 06 Mei 2010 |12:15 WIB
Penyaluran Kredit Industri Keramik Turun 6,78%
Foto: Corbis
A
A
A

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan ke sektor industri keramik selama 2009 mengalami penurunan. Sehingga pihaknya mendorong sektor produktif dan padat karya tersebut agar terus ditingkatkan demi pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Hal tersebut disampaikan Deputi Gubernur Senior BI Darmin Nasution selepas acara Workshop Upaya Mendorong Industri Keramik Sebagai Salah Satu Sektor Industri Unggulan Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi, di Gedung BI Jakarta, Kamis (6/5/2010).

"Selama ini perbankan masih menganggap sektor industri keramik merupakan sektor yang memiliki risiko cukup tinggi. Sehingga perbankan juga masih menerapkan bunga relatif tinggi dibandingkan sektor lainnya," ungkapnya.

Berdasarkan data dari Statistik Perbankan Indonesia, perkembangan penyaluran kredit ke industri keramik selama 2009 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 6,78 persen dari Rp2,41 triliun menjadi Rp2,246 triliun. Hal itu disebabkan pengaruh dari krisis global yang terjadi sebelumnya.

Namun dari sisi rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL), portofolio kredit di sektor keramik justru mengalami penurunan dari 15,7 persen menjadi 12,36 persen.

"Sedangkan porsi penyaluran kredit ke sektor industri keramik juga masih kecil yaitu sebesar 0,15 persen dari total kredit perbankan selama 2009," jelasnya.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement