JAKARTA - Impelementasi ASEAN-China FTA (ACFTA) dinilai menyebabkan sejumlah perusahaan mengalami penurunan produksi, penjualan, keuntungan, tenaga kerja, serta meningkatkan impor bahan baku dari China.
Hal tersebut disampaikan Dirjen Kerja sama Industri Internasional Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Agus Tjahajana, di Jakarta, Kamis (5/4/2012).
Faktor utama yang dianggap sebagai penyebab kekalahan daya saing terhadap produk asal China adalah mahalnya bahan baku, kurangnya pasokan komponen, ketidakstabilan dan masih mahalnya energi, serta faktor pemodalan yang masih sulit.
"Peran pemerintah dalam meningkatkan daya saing dikatakan masih perlu ditingkatkan terutama dalam hal penyediaan infastruktur, kemudahan pembiayaan, ketersediaan energi dan kemudahan aturan impor bahan baku,” tandas Agus.