"Sampai September pun Bulog masih mampu melakukan pengadaan di atas 3 juta ton, kalau produksi di bawah 4 persen, Bulog tidak akan mampu melakukan pengadaan di atas dua juta ton, tapi itu menjadi tantangan buat bulog yang sampai saat ini mampu melakukan pengadaan di atas 2,3 juta ton meskipun produktivitas turun 0,9 persen," kata Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Ali Moeso di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (17/11/2014).

Ali menyebutkan, setiap tahunnya pemerintah melalui Bulog selalu dihadapkan dengan kondisi yang sulit untuk tetap memenuhi kebutuhan produksi beras dan konsumsi beras nasional.
"Seperti pada Januari-Februari itu masa paceklik, dan pada Maret lagi sudah masuk panen," tambahnya.
Ali menyebutkan, Indonesia pernah mencapai kondisi kebutuhan beras nasional dipenuhi oleh produktivitas dalam negeri, tanpa sama sekali melakukan impor.
"Pada 1994 sampai 2014, sebenarnya pemerintah pernah tidak impor yaitu pada 2008,2009,2013, pada waktu itu terjadi peningkatan produksi di atas 5 persen, karena pengadaan bulog di atas tiga juta dan pemerintah tidak perlu impor," tukas dia.
(Rizkie Fauzian)