JAKARTA - Peran Indonesia sebagai negara berpenghasilan menengah dalam perekonomian dan ketenagakerjaan di Asia sangat penting.
“Saya juga menghargai tekad yang diperlihatkan pemerintah, organisasi pengusaha dan pekerja dalam menempatkan pekerjaan yang layak sebagai tujuan di negara ini,” ujar Direktur Jenderal Organisasi Perburuhan Internasional (International Labour Organization/ILO) Guy Ryder dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/12/2014).
Dia membahas mengenai berbagai permasalahan ketenagakerjaan, termasuk pekerjaan yang layak, di Indonesia saat melakukan pertemuan yang diadakan Kementerian Ketenagakerjaan pada Kamis 11 Desember 2014 mendatang.

Konstituen tripartite utama ILO akan turut serta dalam pertemuan ini, termasuk Menteri Tenaga Kerja dan jajarannya, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan para Pemimpin Konfederasi Serikat Pekerja.
“Saya senang dapat mengunjungi Indonesia untuk pertama kalinya dan bertemu dengan para aktor ketenagakerjaan utama negara ini," ujar Ryder.
Pertemuan akan membahas mengenai langkah-langkah untuk memperkuat hubungan antara ILO dan Pemerintah Indonesia serta para pemangku kepentingan lainnya dalam memastikan pekerjaan yang layak untuk semua. Para peserta juga akan membahas mengenai bagaimana ILO dapat memfasilitasi dialog dan kerjasama lainnya antara pekerja dan pengusaha.
Ryder, yang akan mengunjungi Indonesia dari 10-13 Desember, akan memberikan selamat bagi Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri,atas peran barunya.
Indonesia dan ILO telah menjalin kerjasama erat sejak negara ini menjadi negara anggota ILO pada 12 Juni 1950. Hingga saat ini, Indonesia telah meratifikasi sekitar 19 Konvensi ILO. Indonesia juga merupakan negara pertama di Asia dan kelima di dunia yang meratifikasi seluruh konvensi mendasar.
(Widi Agustian)