DENPASAR - Komoditas daging babi sepanjang tahun 2014 memberi andil besar terjadinya laju inflasi di Kota Denpasar, Bali. Bahkan, dalam catatan Bank Indonesia Perwakilan Bali, komoditas ini sampai sembilan kali memicu gejolak inflasi.
"Jadi selama sembilan bulan terjadi inflasi di Denpasar akibat komoditas itu," tutur Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Dewi Setyowati dalam keterangan resminya di Denpasar, Selasa (6/1/2015).

Tentu saja, andil daging babi dalam memicu inflasi itu mengundang pertanyaan lantaran selama ini, baik dari sisi permintaan dan penawaran maupun produksinya, relatif stabil berjalan dengan baik.
Hal inilah yang akan ditelusuri oleh Bank Indonesia dengan turun ke pasar maupun pihak terkait seperti Dinas Peternakan, Perdangan dan lainnya.
Padahal, Bali dikenal dengan produksi daging babi yang tinggi khususnya untuk upacara dan konsumsi.