Ia menambahkan pembanguna PLTA ini menggunakan metode terowongan bawah tanah (underground), sehingga tidak mengganggu hutan lindung, tanah masyarakat, serta tidak mengganggu keberlangsungan ekosistem lainnya seperti binatang , serta akan menyuburkan tanah di sekitarnya.
"Prospek pembangunan PLTA di wilayah Indonesia bagian Sumatra khususnya Aceh sangat diminati investor dari Tiongkok dan rencana pembangunan PLTA Krueng Bate masih tergolong sederhana dan mudah pembangunannya," kata Bupati menirukan pernyataan Prof Jiang Souhong.
Bupati Jufri menyatakan, pihaknya sangat mendukung pembangunan pembangkit PLTA Krueng Bate demi kemakmuran rakyat sejauh tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku dan mendapat izin dari kementerian terkait.
Menyangkut regulasi, Rafli mengatakan akan membantu melakukan koordinasi dengan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup untuk mendukung sepenuhnya proram ini.
"Jika kita lihat rencana pembangunan PLTA ini dari prospek energi yang dihasilkan cukup siginifikan dan penerapan teknologi ramah lingkungan, kementerian harus merespon ini dengan baik dan mendorong untuk membangun energi terbarukan di Aceh," kata Rafli.