Selanjutya, dia mencoba mengembangkan usaha tersebut dan membuat tiga booth Green Nitrogen di SPBU Pertamina di Jabodetabek. Namun, rencananya terbentur masalah pembiayaan.
Adang bahkan berniat menjual mobil SUV asal Amerika Serikat kesayangannya, namun sang istri melarang karena mobil itu dianggap memberikan sugesti Adang untuk mengejar proyek konsultan manajemennya yang merupakan profesi utamanya saat itu.
Akhirnya, Adang mendapatkan bantuan pendanaan dari ibunya sendiri, yang sekaligus menjadi mitra pertamanya. Sang ibu ikhlas memberikan uangnya sejumlah Rp150 juta, padahal uang tersebut rencananya ingin dibelikan sebuah mobil.
Dengan uang tersebut, akhirnya Adang berhasil membuka tiga di lokasi SPBU berbeda secara berurutan. SPBU Pertama di Harapan Indah Bekasi pada tanggal 19 Mei 2011. Outlet pertamanya itu tak lantas langsung diterima oleh masyarakat yang masih asing terhadap angin nitrogen.
"Ketika awal buka susahnya luar biasa. Pertama kali buka paling dapatnya sehari Rp5-Rp10 ribu, dulu harganya masih sama sampai sekarang. Zaman dulu dapat Rp40 ribu saja sudah senang banget, dapat Rp100 ribu ibaratnya kita sudah pesta. Memang masa tiga bulan pertama itu sulit sekali," kenangnya.
Namun, pada Agustus lalu, menjadi loncatan pertama bisnisnya terutama karena memasuki mudik lebaran. Adang pun tak menyianyiakan moment tersebut dengan memberikan promo-promo seperti isi dua ban gratis dua ban. Sambil memberikan diskon, dia bersama tim juga rajin mengedukasi pelanggannya tentang kelebihan angin nitrogen untuk ban kendaraan.