JAKARTA - Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri mengatakan pelarangan ekspor bauksit menyebabkan ribuan pekerja tambang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Jadi PHK itu puluhan ribu sudah ya akibat dari tambangnya tidak berproduksi lagi. Dan tambang tidak berproduksi alat beratnya sewanya ditarik, sehingga alat beratnya sudah juga enggak ada yang menyewa lagi. Utangnya di bank tidak bisa dikembalikan," ungkapnya di Kantor Indef, Selasa (26/5/2015).
Dia menuding, rusaknya industri bauksit disebabkan oleh pelarangan mineral mentah (raw material) yang berdampak besar pada industri bauksit. Menurutnya, pelarangan tersebut membuat nilai ekspor bauksit Indonesia anjlok.
"Jadi Anda bayangkan pada 2013 itu ekspor kita kira-kira 50 juta ton. Bauksit ya, nikel enggak usah dihitung dulu ya. Tiba-tiba pada 2014 sekira 50 juta itu hilang dari pasar dunia. Akibatnya apa bauksit di dunia ya naik. Yang untung siapa? Ya trader. Itulah. Jadi masa kita rela menghancurkan kita sendiri tapi menguntungkan orang lain?" paparnya.