JAKARTA - Proses divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) masih terus berlanjut. Kini ada dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan membeli saham Freeport, yakni PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) dan PT Inalum (Persero).
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Sonny Loho meyakini, jika proses divestasi saham tersebut selesai, maka dua BUMN tersebut akan mampu mengelola tambang Freeport.
"Ya mampu dong, masa diragukan. Perusahaan pertambangan kita kan sudah bagus-bagus," kata Sonny di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (11/11/2015).
Dirinya pun meminta agar semua pihak jangan khawatir tentang kemampuan perusahaan BUMN mengelola tambang milik Freeport.
"Enggak usah khawatir. Orang Indonesia terlalu khawatir, mesti berani. Harus bisa (kelola)," sambungnya.
Menurut Sonny, jika saham Freeport dimiliki lebih banyak, maka akan banyak keuntungan untuk negara. "Hasil dari Freeport saja sudah banyak. penghasilan sumber daya alam dari Freeport masih potensial sekali," tegasnya.
Dirinya juga menyebut, proses divestasi saham Freeport dapat juga dilakukan dengan Initial Public Offering (IPO). "Harus, kalau ada bagian di sini, buat perusahaan nasional," imbuhnya.
Sekedar informasi, saat ini pemerintah telah memiliki 9,36 persen saham Freeport Indonesia, dalam Peraturan Pemerintah tersebut Perusahaan yang melakukan kegiatan pertambangan bawah tanah (underground) berkewajiban divestasi 30 persen karena itu Freeport wajib melepas sahamnya 30 persen.
Karena pemerintah sudah memiliki saham 9,36 persen, Freeport Indonesia harus melepas sahamnya 20 persen.
Baca Juga: BuddyKu Fest: 'How To Get Your First 10k Follower'
Follow Berita Okezone di Google News
(rzk)