Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

INSPIRASI BISNIS: Berani Resign, Bedi Sukses Kelola 361 Gerai Quick Chicken

Danang Sugianto , Jurnalis-Sabtu, 05 November 2016 |20:16 WIB
INSPIRASI BISNIS: Berani <i>Resign</i>, Bedi Sukses Kelola 361 Gerai Quick Chicken
(Foto: Dok pribadi)
A
A
A

Meski begitu, Bedi tetap nekat memulai langkah kecilnya di dunia usaha. Saat itu ia langsung memilih bisnis fried chicken karena saat itu belum ada restoran serupa yang menyasar pangsa pasar menengah ke bawah.

"Saya mulai buka di Yogyakarta. Pertimbangannya ini fried chicken untuk kelas menengah ke bawah belum ada. Jadi saya musti buka di daerah, tapi tidak sembarangan. Yogyakarta itu kota pelajar dan wisata," kata Bedi.

Berbekal modal Rp55 juta, Bedi memilih untuk mendirikan Quick Chicken di sebuah ruko kecil berukuran 4 meter persegi. Kala itu Bedi juga menyiapkan dana cadang yang diambil dari tabungannya sebesar Rp110 juta. Uang tersebut dijadikan sebagai bantalan ketika bisnisnya mengalami kendala.

"Modal awal untuk sewa kios, kalau peralatannya bekas. Saya lihat restoran ada yang tutup mau jual kursi sama mejanya ya saya beli. Kompor, wajannya juga bekas, yang baru cuma piring sama sendok. Jadinya modalnya tidak cukup besar. Saya hanya siapkan uang untuk jaga-jaga," tutur Bedi.

Akhirnya dengan mempekerjakan tujuh karyawan, bahtera bisnisnya mulai berjalan. Namun tahun pertama menjadi tahun yang sulit baginya. Selama satu tahun bisnisnya itu tidak mendatangkan keuntungan, bahkan terus merugi.

Bedi harus menutupi kerugian sekira Rp2–3 juta hampir setiap bulannya selama satu tahun. Untungnya dia menyiapkan dana cadangan yang bisa dimanfaatkan untuk menutupi kerugian itu.

"Tapi saya selalu tanya ke tamu rasanya bagaimana. Hasilnya dari 10 itu, 9 pasti bilang suka. Saya juga sedikit jual nama kantor saya yang lama. Saya tinggalin kartu nama saya ketika masih jadi direktur. Saya cuma bilang dulu saya kerja di sini," ucap Bedi.

Akan tetapi Bedi merasa harus mencari strategi lain untuk menyelamatkan bisnisnya. Di bulan keenam, dirinya memutuskan membuka cabang. Quick Chicken lagi di tempat lain dengan harapan keuntungan cabang kedua bisa menutupi kerugian tersebut.

Cabang kedua yang berlokasi di Magelang memang memiliki keuntungan, namun ternyata belum bisa menutupi kerugian di cabang pertama. Akhirnya Bedi buka cabang lagi di Mojokerto. Barulah saat itu kerugian-kerugian yang dialaminya perlahan bisa diimbangi.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement