Pada 2003, keyakinan Bedi terhadap perkembang Quick Chiken semakin kuat ketika dirinya mendapat tawaran untuk mengisi di seluruh food court Matahari yang ada di Jawa Tengah. Namun karena bisnisnya saat ini belum bisa mendatangkan laba yang besar, Bedi kekurangan modal.
Namun dengan kenekatan, Bedi mengambil kesempatan tersebut. Ia pun ikhlas untuk melepas mobil kesayangannya untuk dijadikan modal. Bahkan, Bedi mengatakan juga sempat meminjam perhiasan istrinya, logam mulia, serta tabungan keluarga.
"Saya pakai semua. Istri juga mendukung. Akhirnya saat itu saya buka di delapan food court Matahari sekaligus," ujarnya.
Akan tetapi saat itulah titik balik dari bisnisnya. Quick Chicken mulai digemari masyarakat Jawa Tengah. Bedi juga semakin agresif untuk membuka cabang-cabang lagi hingga memasuki wilayah Jawa Timur.
Pada 2008, total gerai Quick Chicken sudah berjumlah 60-an cabang. Setiap cabangnya kala itu memiliki rata-rata omzet Rp30–40 juta dengan porsi profit 10–15%.
Namun ternyata di balik berkembangnya Quick Chicken ada jurus unik yang digunakannya. Bedi ternyata diam-diam mengikuti apa saja yang dilakukan oleh restoran fried chicken asal AS.
"Sebab saat itu masyarakat Indonesia nyebut restoran fried chicken itu CFC. Saya tanya Quick Chicken enggak tahu, tapi pas ditunjukin CFC di mana ternyata yang ditunjukin itu Quick Chicken. Yasudah saat itu saya ikutin semua produk-produknya," ucap Bedi.
Berkat strategi itu, Bedi menjadi terbiasa menciptakan minimal satu menu baru. Nama Quick Chicken juga ikut terkerek naik.
Harumnya nama Quick Chicken bukan hanya tercium oleh perlanggannya, tapi juga para pemburu bisnis. Kesuksesan Quick Chicken menggoda para pelanggan untuk menjadi mitranya. Dengan tangan terbuka, Bedi menerima tawaran itu.
Hanya dengan informasi dari mulut ke mulut, pada 2010, jumlah mitranya sudah mencapai 100 orang lebih. Dikarenakan melihat antusias yang cukup besar, akhirnya Bedi membuka peluang waralaba secara serius dengan membuat sistem kerjasama waralaba.
Singkat cerikat kini jumlah cabang Quick Chicken sudah mencapai 321 cabang yang tersebar di Pulau Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Lombok, hingga Papua. Dari total gerai tersebut, 76 di antaranya miliknya sendiri sementara sisanya merupakan milik mitra.
Begini gambaran simulasi keuntungan waralaba dari mitra Quick Chicken:
Simulasi Usaha Awal Fried Chicken |
||
Modal Awal (Hanya Kaos 1 Buah) |
Rp250 Ribu |
|
2 Fryer |
Rp40 juta |
|
Sewa Tempat 100 m2 per tahun |
Rp15 juta |
|
Renovasi tempat dan peralatan lengkap |
Rp160 juta |
|
Bahan baku awal, gaji 7 orang karyawan dan promosi |
Rp35 juta |
|
Asumsi Omset per Bulan |
Rp80 juta |
|
Biaya Bahan Baku per bulan |
Rp40 Juta |
|
Gaji 7 Orang Karyawan |
Rp21 juta |
|
Sewa Tempat, Listrik, PAM dan biaya operasional lainnya |
Rp7 Juta |
|
Profit per Bulan |
Rp12 Juta |
|
Perkiraan Balik Modal 21 bulan |
Rp12 juta x 21 |
Rp252 Juta |
(Widi Agustian)