Suahasil mengungkapkan, pihaknya mulai melakukan pemantauan secara mingguan, bahkanharian. Halinidilakukan karena realisasi anggaran yang tersisa hanya tinggal satu bulan satu minggu.
”Penerimaan kita cek terus setiap hari, lalu kita sandingkan dengan pengeluaran, sehingga kita bicara cashflow,” ucapnya.
Pemantauan tersebut, sebut Suahasil, juga untuk memetakan strategi pemerintah untuk mendongkrak penerimaan perpajakan untuk tahun depan. Target penerimaan perpajakan tahun 2017 sebesar Rp1.498 triliun atau tumbuh 13,5% dari outlook penerimaan tahun ini diharapkan bisa tercapai. Diamengatakan, Kementerian Keuangan saat ini juga tengah memetakan sumber-sumber ekonomi dari sisi daerah yang bisa dipungut pajaknya.
Selain itu, pemetaan juga dikaitkan dengan sumber-sumber ekonomi dari sisi sektoral. ”Termasuk juga nanti kita kalau sudah selesai tax amnesty,lalu pemeriksaan mulai lagi, intensifikasi dan seterusnya, itu kita perlu evaluasi dan terus ditingkatkan lagi,” katanya.
Untuk belanja, Suahasil menyebut, Kementerian Keuangan mengkaji kembali strategi menarik utang sebelum tahun berjalan (prefunding) untuk APBN 2017. Pasalnya, kondisi pasar global saat ini sangat bergejolak atau volatil.