produk tersebut. Namun, sebelum dikenakan kedua tindakan tersebut, terlebih dahulu harus dilaksanakan penyelidikan oleh otoritas negara pengimpor.
Dody menambahkan, saat ini AS mengalami defisit pada perdagangan Indonesia-AS yang cukup besar mencapai USD8,64 miliar. Dikhawatirkan, defisit tersebut akan dimanfaatkan industri- industri AS pada 2017 untuk melakukan tuduhan dumping dan subsidi, menyusul pergantian
Presiden AS yang baru. Presiden AS terpilih diperkirakan akan semakin memperkuat trade enforcement AS melalui dumping, subsidi, serta peningkatan tarif.
Namun, Dody menyampaikan agar para eksportir tetap optimistis terhadap perkembangan tersebut.
"Kemendag akan mengawal serta melakukan upaya pembelaan secara optimal kepada para eksportir Indonesia jika produk ekspornya dituduh mengandung dumping dan subsidi oleh otoritas AS," imbuh Dody.