MANTAN miliarder Eike Batista yang pernah menjadi pria terkaya di Brasil menjadi target kepolisian dalam berbagai dakwaan termasuk kasus penyuapan sebesar USD16 juta pada seorang mantan gubernur. Batista menjadi contoh para pebisnis yang mengalami dampak melemahnya sektor komoditas di Brasil.
Kepolisian Brasil pun telah menjadikannya sebagai target sejak pekan lalu. Kepolisian telah menggerebek rumah mewahnya di Rio dan menyita mobil-mobil mewahnya sebagai bagian dari investigasi kasus suap. Sejak penggerebekan itu, hakim Brasil telah menetapkan dia sebagai buronan dan meminta namanya ditambahkan dalam daftar pencarian orang oleh Interpol. Media lokal sempat menduga Batista yang kini memegang paspor Jerman itu akan mengelak dari proses pengadilan.
”Saya kembali untuk menjawab di pengadilan karena itu tugas saya. Ini saatnya bagi saya menjelaskan ini semua,” kata Batista saat wawancara singkat dengan televisi Globo Brasil di Bandara Internasional John F Kennedy, New York.
Batista menjelaskan, dia tidak pernah berupaya lari dan berada di New York untuk bisnis. Dia menolak menjawab pertanyaan jurnalis tentang apakah dia menganggap dirinya bersalah atau tidak bersalah dalam kasus tersebut.
Lima tahun lalu Batista, 60, diperkirakan memiliki kekayaan bersih lebih dari USD30 miliar dan diprediksi menjadi salah satu dari 10 orang terkaya di dunia. Mantan penambang emas liar itu pun berhasil menarik minat banyak orang untuk membeli saham perusahaan tambang dan energi miliknya.
Dengan penurunan harga minyak dan mineral dalam beberapa tahun terakhir, Brasil mengalami resesi dan kerajaan bisnis Batista memudar. Para investigator di Brasil pun menemukan besarnya korupsi di berbagai proyek besar selama masa jaya sektor komoditas. Berbagai penyelidikan itu pun turut menyeret Batista.
(Rizkie Fauzian)