”Pemenang akan kami tetapkan dan Perbupkan. Untuk itu, perajin yang juga peserta ini sudah siap. Siapa pun pemenangnya, nantinya semua akan kebagian job untuk memproduksinya,” ujarnya.
Sebenarnya ada puluhan perajin yang masih bisa dihidupkan di Ponorogo. Namun, baru 10 perajin yang eksis dan memiliki berbagai kelengkapan usaha dan mau dibina oleh Dinas Perdagkum. Pada yang prosesnya telah dimulai sejak dua bulan lalu, terdapat sembilan orang perajin dan pencipta batik yang menjadi kontestan. Mereka menyetorkan masing-masing dua jenis batik, yaitu batik untuk para pelajar dan batik untuk para PNS atau orang dewasa.
Salah satu kriteria batik khas Ponorogo yang diminta oleh tim serta Bupati Ponorogo adalah adanya berbagai ikon yang mewakili Ponorogo, seperti reog, bunga asoka, gamelan, dan sebagainya. Termasuk warnawarna yang mewakili Ponorogo. Dari sembilan peserta, Dian Fajariono dan Puri Indrayani menjadi pemenang untuk kategori batik dewasa dan kategori batik pelajar.
(Rizkie Fauzian)