Share

Dorong Perajin Tradisional, Ekspor Industri Tenun dan Batik Capai USD151 Juta

Koran SINDO, Jurnalis · Jum'at 07 April 2017 11:24 WIB
https: img.okezone.com content 2017 04 07 320 1661273 dorong-perajin-tradisional-ekspor-industri-tenun-dan-batik-capai-usd151-juta-XHpI1qXVFu.jpg Ilustrasi: Okezone

JAKARTA - Industri tenun dan batik mampu memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional dengan nilai ekspor yang mencapai USD151,7 juta pada 2016. Karena itu, sebagai kontributor bagi pertumbuhan industri kreatif, para perajin kain tradisional asli Indonesia tersebut akan didorong untuk terus meningkatkan produktivitas dan inovasi agar lebih berdaya saing di pasar domestik maupun internasional.

”Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah memacu kinerja industri padat karya berorientasi ekspor karena mampu memberikan efek berganda bagi pemerataan kesejahteraan masyarakat, salah satunya melalui penyerapan tenaga kerja,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui siaran pers.

Airlangga menuturkan, pihaknya telah menetapkan 10 industri padat karya berorientasi ekspor yang diprioritaskan. Salah satu industri pada karya yang dikembangkan pada tahun ini adalah industri kreatif.

Kemenperin mencatat, industri kreatif menyumbang sekitar Rp642 triliun atau 7,05% terhadap total PDB Indonesia pada tahun 2015. ”Kontribusi terbesar berasal dari sektor kuliner sebanyak 34,2%, fashion27,9% dan kerajinan 14,88%. Selain itu, industri kreatif merupakan sektor keempat terbesar dalam penyerapan tenaga kerja nasional, dengan kontribusinya mencapai 10,7% atau 11,8 juta orang,” paparnya.

Airlangga optimistis terhadap potensi industri tenun dan batik nusantara. Hal ini karena didukung kekayaan budaya Indonesia yang terus melahirkan berbagai jenis wastra dari masing-masing daerah dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Menperin pun mengajak para pelaku industri fashion Tanah Air yang tergolong dalam industri kecil dan menengah (IKM) bergabung dan memanfaatkan program e-Smart IKM yang telah diluncurkan oleh Kemenperin pada 27 Januari 2017. Dengan program e-Smart IKMini, para pelakuusahadapat memperluas akses pasarnya melalui marketplace dan mendapatkan berbagai program pembinaan dari pemerintah.

Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih mengungkapkan, hingga saat ini terdapat 369 sentra IKM tenun dan 101 sentra IKM batik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Gati menyebutkan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya strategis untuk memacu produktivitas dan daya saing IKM nasional, antara lain melalui peningkatan kemitraan antara IKM dengan industri tekstil dalam negeri untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku, peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan mutu produk melalui bimbingan teknis dan pendampingan tenaga ahli.

Selanjutnya, peningkatan penggunaan teknologi baru melalui restrukturisasi mesin dan peralatan produksi, peningkatan akses pemasaran melalui fasilitasi promosi atau pameran, serta peningkatan akses permodalan melalui program kredit usaha rakyat (KUR) dan layanan perbankan maupun nonperbankan

Follow Berita Okezone di Google News

(rzk)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini