"Dia (Pence) mengatakan, ini event lebih maju nih dari Amerika. Ini merupakan satu aset, apresiasi mengenai masalah demokrasi. Demokrasi kita yang kebetulan kita mayoritas penduduknya adalah beragama Islam. Jadi sekali lagi ini satu potret yang sama sekali tidak mengkhawatirkan, di mana Islam itu bisa berdemokrasi dengan damai, sehingga tidak perlu terjadi kekhawatiran investor asing untuk berinvestasi di Indonesia karena semua program tetap untuk reformasi, itu enggak akan terpengaruh apa pun," ungkapnya.
Adapun poin penting ketiga adalah adanya penghargaan bagi Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia. Meskipun banyak perbedaan suku hingga agama, Indonesia masih tetap dapat mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa. Hal inilah yang turut menjadi alasan bagi Wakil Presiden Amerika Serikat untuk berkunjung ke Indonesia.
"Ketiga, nilai strategis Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Ini juga memiliki nilai yang sangat strategis. Kalau lihat perjalanan Wapres Pence ke Korea Selatan, Jepang, Indonesia, Australia. Tiga (negara) merupakan aliansi, sekutu. Jadi kan kemudian kita sendiri bertanya, why Indonesia. Jawabannya yang seperti saya sampaikan," pungkasnya.
(kmj)
(Rani Hardjanti)