"Kami merencanakan 2x10 MW sampai 2x15 MW. Kapasitasnya belum pasti, tapi dengan kapasitas seperti itu sudah jauh lebih dari cukup menyerap sampah signifikan. Daerah sini saja menghasilkan 1.300 truk sampah per hari untuk dikirim ke Bantar Gebang," ungkapnya.
Menurut dia, pemanfaatan sampah organik menjadi energi biomassa sudah tidak asing lagi di negara maju. Ia pun akan melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan Dinas Kebersihan.
Namun, ia tidak ingin mematok target pembangunan dapat dimulai karena perusahaan masih harus melakukan pembicaraan dengan pemprov setempat terkait program terpadu yang bisa dijalankan antara masyarakat dan pemerintah.
Energi biomassa merupakan salah satu energi terbarukan yang saat ini tengah dikejar pemerintah. Ada pun target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) pada 2020 sebesar 17 %, sedangkan pada 2025 pemanfaatan EBT diharapkan mencapai 23 %.
(Rizkie Fauzian)