Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

2 Perusahaan Ini Mau Delisting dari BEI: Merck Sharp dan Lamicitra

Ulfa Arieza , Jurnalis-Rabu, 05 Juli 2017 |14:44 WIB
   2 Perusahaan Ini Mau <i>Delisting</i> dari BEI: Merck Sharp dan Lamicitra
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Dua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengajukan untuk melaksanakan penghapusan pencatatan saham atau voluntary delisting. Pernyataan perusahaan telah dikemukakan sejak tahun 2016, akan tetapi belum terealisasi hingga saat ini.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat menyatakan bahwa ada dua perusahaan yang mengajukan delisting karena tidak berkeinginan untuk memenuhi saham yang beredar di publik atau free float.

Dua perusahaan tersebut, antaranya, PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk (SCPI) dan PT Lamicitra Nusantara Tbk (LAMI).

"Ada perusahaan Surabaya dan perusahaan Jakarta mereka voluntary untuk delisting," ujarnya di Gedung BEI, Rabu (5/7/2017).

Menurut Samsul, hingga saat ini pihak pemegang saham perusahaan sendiri belum menemui kesepakatan untuk menghapus pencatatan saham. Karena belum ada keputusan dari pemegang saham mayoritas, maka pihak BEI juga bel dapat melakukan eksekusi delisting.

"Itu internal policy mereka, kalau pemegang saham tidak setuju delisting, kita ya tidak bisa juga," tambah Samsul.

Samsul menjelaskan, setelah mengajukan permohonan voluntary delisting, kemudian akan ada proses ketika saham emiten terkait di-suspend dulu. Kemudian, mereka ada kewajiban untuk membeli sahamnya dari publik lalu ditawarkan kembali.

"Seperti mekanisme tender offer jadi mereka harus beli dulu sisain berapa," tambah dia.

Selain, voluntary delisting, Samsul juga mencatat saham yang berpotensi dihapuskan sahamnya secara paksa atau force delisting. Jumlahnya, kata Samsul, tidak mencapai 10 perusahaan.

"Ada beberapa perusahaan itu dari tahun kemarin kita belum melakukan," tukas dia.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement