Target pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2018 diharapkan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, kondisi ekonomi global perlu diwaspadai seperti adanya kecenderungan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau Fed Fund Rate.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah memperhatikan banyak hal dalam penyusunan RAPBN ini. Beberapa di antaranya adalah kebijakan moneter di negara maju seperti kenaikan suku bunga The Fed, European Central Bank (ECB) atau sentral Bank Eropa, hingga ekonomi China dan Jepang.
"Eksternal di konteks region, kami akan lihat adjustment ekonomi di China, Korsel, dan Jepang yang merupakan negara yang pengaruhi East Asia. Itu yang kami lihat secara langsung karena dia pengaruhi ekspor impor, capital flow," kata Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Senin, 3 Juli 2017 lalu.
Menurutnya, pemerintah juga melihat geopolitik negara lainnya seperti krisis politik negara Timur Tengah, Korea Utara dengan negara sekitarnya. Selain itu, pemerintah masih memerhatikan terorisme yang juga menjadi ancaman bagi berbagai negara.
(Rizkie Fauzian)