Adapun pertumbuhan ekonomi ditargetkan sebesar 5,4%, inflasi diperkirakan tetap dapat terjaga di tingkat 3,5%, dan nilai tukar Rupiah diperkirakan berkisar Rp13.500 per USD. Sedangkan rata-rata suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan pada 2018 diperkirakan sekira 5,3% serta asumsi rata-rata harga minyak mentah Indonesia diperkirakan sebesar USD48 per barel.
Ekonom Indef Berly Martawardaya mengatakan, asumsi yang dipatok oleh pemerintah ini lebih berhati-hati karena menjelang Pemilihan Umum 2019.
"RAPBN 2018 lebih berhati-hati dan kredibel karena ini RAPBN terakhir sebelum pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2019," ungkapnya.
Menurutnya, pertumbuhan alokasi belanja di RAPBN 2018 lebih kecil dibandingkan outlook 2017. Selain itu, defisit di outlook 2017 sebesar 2,67% pada 2018 dipatok sebesar 2,19% serta utang alokasi pembayaran utang juga lebih kecil dari 2017 sebesar Rp362,9 triliun menjadi Rp325,9 triliun di RAPBN 2018.
(Dani Jumadil Akhir)