Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dapat Rp25,1 Triliun, MRT Didesak Buat Perencanaan Lebih Matang

Koran SINDO , Jurnalis-Senin, 28 Agustus 2017 |12:12 WIB
Dapat Rp25,1 Triliun, MRT Didesak Buat Perencanaan Lebih Matang
Ilustrasi: Okezone
A
A
A

Menurut dia, lemahnya pengawasan MRT terhadap kontraktor dan subkontraktor terjadi pada proses pembangunan MRT fase I hingga akhirnya muncul dana tambahan di ujung pengerjaan. Di mana, ada pembangunan jalur layang fase I yang mengalami kesalahan teknis akibat kurang baiknya kerja sama subkontraktor dan pihak kontraktor yang mengharuskan kerja ulang.

Baca juga: Canggih! Proyek MRT Jakarta Gunakan Sistem Persinyalan CBTC, Termutakhir di Dunia

Direktur Utama PT MRT William Sabandar menegaskan, proyek MRT fase II yang rencananya mulai dilakukan pada akhir 2018 cukup berat karena seluruhnya dibangun secara underground. Untukitu, dana pembangunan per kilometer membengkak jauh ketimbang fase I rute Lebak Bulus-Bundaran HI, yakni sekitar Rp2,7 triliun.

Selain itu, pembangunan fase II paling rumit ada di sepanjang Kali Molenvliet yang membelah Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Gajah Mada. Di mana, nantinya rute MRT akan melintas di bawah Kali Molenvliet tersebut. Kaitannya dengan itu, pihaknya akan membangun saluran baru untuk menampung dan mengalirkan sementara air di kali yang dibangun pada 1648 tersebut.

(Rizkie Fauzian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement