JAKARTA – PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta akhirnya mendapatkan persetujuan dana Rp25,1 triliun untuk melanjutkan pembangunan hingga ke Kampung Bandan, Jakarta Utara. MRT diminta tingkatkan pengawasan dan perencanaan yang matang.
Kepala Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana mengatakan, pembangunan MRT fase II (Bundaran HI-Kampung Bandan) membutuhkan dana besar dibanding fase I (Lebak Bulus-Bundaran HI) yang hanya menghabiskan dana Rp16 triliun. Sebab, fase II seluruhnya berada di bawah tanah dan bahkan ada sekitar 40 meter berada di bawah sungai yang tentunya memiliki kedalaman lebih dibanding infrastruktur di bawah tanah.
Baca juga: Anggaran Membengkak Rp2,5 Triliun, MRT Perkuat Konstruksi Jadi Lebih Tebal dan Berkualitas
Apabila melihat pembangunan fase I yang melintasi Kanal Banjir Barat (KBB), lanjut Adit, kedalaman bisa mencapai lebih dari lima sampai delapan meter dari pengeboran bawah tanah pada umumnya. Biayanya diprediksi sekitar Rp1,5 triliun. “Kalau Rp2,7 triliun per kilometer saya tidak paham apa konsennya? Tapi pastinya lebih mahal dari fase I yang per kilometernya Rp1 triliun,” kata Aditya.
Baca juga: Canggih! Proyek MRT Jakarta Gunakan Sistem Persinyalan CBTC, Termutakhir di Dunia