JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggelar paparan kinerja semester I-2017 di bidang geologi, litbang, dan pengembangan sumber daya mineral (SDM). Secara keseluruhan capaian kinerja di semua sektor sudah mencapai 50%.
Untuk sektor geologi, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Geologi ESDM Rida Mulyana mengatakan, ada empat tugas yang dikerjakan geologi yakni wilayah kerja minyak dan gas (migas), mineral batu bara, panas bumi, air bersih di daerah sulit air dan kebencanaan geologi.
Untuk wilayah kerja migas, ditargetkan 15 kegiatan yang difokuskan ada undrilled basins untuk menambah data dan mencari penemuan baru, serta diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan investor terhadap lokasi-lokasi baru tersebut.
"Capaiannya 55% survei kemigasan, rekomendasi wilayah kerja migas dan 100% akuisisi seismik 2D. Ini kita lakukan untuk mencari potensi baru dan 3 lokasi sudah selesai dilakukan survei 2D marine," ujarnya di Gedunng Heritage Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (28/8/2017).
Baca Juga: Simak! Begini Panjangnya Mata Rantai Hulu Migas yang Simpan Potensi Korupsi Miliaran Rupiah
Untuk mineral dan batu bara, Rida mengatakan, di 2016 lalu telah direkomendasikan sebanyak 52 wilayah yang memiliki potensi. Di mana 16 di antaranya prospek panas bumi, 13 wilayah prospek batu bara dan 23 wilayah prospek mineral.
Setelah 52 wilayah tersebut direkomendasikan, maka untuk masing-masing sektor di 2017 capaianya kegiatan eksplorasinya sudah mencapai 65%. Terdiri dari 52 wilayah dan capaian 34 wilayah kerja.
"Itu bisa minerba dan panas bumi. Khusus untuk panas bumi dari rekomendasi ditarketkan 75%. Statusnya 12 PLTP sudah terpasang dengan kapasitas 1.698,5 megawatt electrical (MWe). Batu bara itu hingga semeter I 11 rekomendasi WIUP (Wilayah Izin Usaha Pertambangan) dengan capaian 36%," jelasnya.
Baca Juga: PNBP 2018 Menurun, Indonesia Tidak Lagi Menjadi Negara Migas
Sementara itu untuk air bersih di daerah sulit air, Badan Geologi Kementerian ESDM melakukan pembuatan sumur bor. Hal ini diperuntukkan supaya hayat hidup orang banyak dapat terpenuhi.
"Sampai semester I itu realisasinya 1.545 sumbur telah dibor. Kapasitasnya 97 juta meter kubir per tahun dan bisa memberikan kebutuhan terhadap 4,4 juta jiwa. Targetnya tahun ini itu 250 sumur bor," ujarnya.
Selain itu untuk multiplatform application for geohazard mitigation and assessment, Kementerian ESDM membuat aplikasi Multiplatform Application for Geohazard Mitigation and Assessment in Indonesia (Magma). Rida mengatakan, Magma merupakan sistem aplikasi multi platformp ertama di dunia yang berisikan informasi dan rekomendasi kebencanaan geologi di Indonesia.
"Kita bisa melihat informasi bagaimana data mengenai aktivitas gunung api, gempa bumi, tsunami dan gerakan tanah. Sistem menyajikan kepada publik secara kuasi, realtime dan interaktif," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)