Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menkeu Sri Mulyani: Belanja Kita Rp2.133 Triliun, Angka yang Besar!

Lidya Julita Sembiring , Jurnalis-Selasa, 12 September 2017 |15:11 WIB
Menkeu Sri Mulyani: Belanja Kita Rp2.133 Triliun, Angka yang Besar!
Ilustrasi: (Foto: Antara)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah menilai ekonomi dunia yang masih akan terus dinamis. Sehingga Indonesia perlu untuk menjaga agar perekonomian dan momentum pertumbuhan ekonomi bisa dimanfaatkan serta dinikmati oleh masyarakat secara adil.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan salah satu cara untuk bisa menjaga momentum adalah terus menjaga agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia agar mampu untuk melaksanakan fungsinya. Baik fungsi alokasi, distribusi dan stabilisasi karena ekonomi terus akan bergerak.

 Baca juga: BI, Sri Mulyani dan DPR Sepakati Kurs Rupiah Rp13.400 per USD di 2018

"Masyarakat aspirasinya makin tinggi dan dengan sekarang media sosial dan teknologi informasi yang begitu cepat, harapan dan kesabaran masyarakat itu menjadi makin tinggi dan makin ingin mendapatkan respons yang cepat dari kita sebagai pemangku jabatan publik," ujarnya di Jakarta, Selasa (12/7/2017).

"Oleh karena itu peranan dari APBN menjadi penting untuk bisa menjalankan itu, maka peranan APBN menjadi sangat critical di dalam pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara yang pada tahun 2018 bapak presiden telah menyampaikan di depan DPR suatu APBN yang rancangannya dan sedang dibahas oleh dilihat untuk tahun 2018," imbuhnya.

 Baca juga: Asumsi Makro RAPBN 2018 Diketok, Sri Mulyani: Kita Masih Waspada sampai Akhir Tahun

Sementara itu, untuk tahun 2017 ini Pemerintah telah merencanakan untuk mendapatkan penerimaan negara sebesar Rp1.736,1 triliun dalam bentuk pajak perpajakan maupun penerimaan bukan pajak. Dari perpajakan Rp1.472,7 triliun dan penerimaan bukan pajak (PNBP) Rp260,2 triliun.

"Suatu angka sangat besar meskipun kebutuhan negara lebih besar lagi karena kita belanja lebih dari Rp2.000 triliun. Kalau kita lihat dari penerimaan negara maka fungsi dari penerimaan perpajakan adalah yang paling dominan dan kita semua tahu bahwa belanja negara yang tahun ini diperkirakan akan mencapai Rp2.133 triliun, dimana sepertiganya Rp766 triliun lebih adalah dibelanjakan oleh daerah melalui transfer daerah," paparnya.

 Baca juga: Utang Rp399,2 Triliun di 2018, Begini Komposisi Sumber Pendanaannya!

Sri Mulyani menilai dengan itu maka penerimaan perpajakan sangat penting untuk bisa mendukung belanja negara yang begitu besar. Sehingga pemerintah akan terus melakukan reformasi perpajakan.

"Kita akan terus melakukan reformasi perpajakan untuk memperbaiki kemampuan kita untuk mendukung kebutuhan negara yang begitu banyak masalah," tukasnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement