Untuk diketahui, jalan tol Semarang-Solo dengan total panjang 72.64 km dikelola oleh PT Trans Marga Jateng (TMJ). Kelompok usaha PT Jasa Marga (Persero) ini mengelola ruas tol yang terdiri dari seksi 1 Semarang-Ungaran (16,3 km), seksi 2 Ungaran-Bawen (11,3 km), seksi 3 Bawen-Salatiga (18,2 km), seksi 4 Salatiga-Boyolali (22,4 km) dan seksi 5 Boyolali- Kartosuro (11,1 km).
(dok: Jasa Marga)
Dari kelima seksi ruas tol Semarang-Solo tersebut baru seksi 1 dan 2 yang telah beroperasi. Jalan tol yang menghubungkan kota Semarang dan Solo tersebut memiliki arti penting bagi denyut nadi perekonomian di daerah yang dilintasi seperti Semarang, Salatiga, Boyolali, Sukoharjo dan Solo dalam rangka memperkuat konektivitas mendukung potensi pengembangan wilayah, khususnya untuk peningkatan kelancaran arus barang dan jasa.
(Foto: Antara)
Sebenarnya, tol Bawen-Salatiga sudah dilakukan soft opening usai memperoleh sertifikat laik fungsi jalan tol Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Nomor AJ.005/U/17/DJPD/2016 tanggal 24 Agustus 2017 dan sertifikat dari Kepala Badan Pengatur Jalan Tol nomor JL.03.04-P/338 tanggal 14 September 2017.
Namun untuk pengoperasian secara keseluruhan masih belum. Pasca soft launching itu pengoperasian jalan tol Bawen-Salatiga sementara hanya untuk kendaraan kecil golongan II, sedangkan kendaraan jenis bus dan truk belum diizinkan melintas di ruas jalan tol tersebut.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)