Kendati demikian, Victoria mengatakan, beberapa risiko eksternal dan domestik dapat mempengaruhi proyeksi positif ini. Kebijakan ekonomi di beberapa negara maju cenderung tidak pasti, sementara ketegangan geopolitik yang berpusat di wilayah tersebut meningkat.
Baca Juga: Sri Mulyani: Geopolitik Korea Utara Sebabkan Ketidakpastian Ekonomi Asia
Kebijakan moneter di Amerika Serikat dan kawasan Euro, lanjutnya, bisa diperketat lebih cepat dari perkiraan. Banyak negara di kawasan ini memiliki utang sektor swasta dengan tingkat tinggi sementara defisit fiskal tetap tinggi atau sedang naik.
"Tantangannya adalah bagi negara-negara untuk mencapai keseimbangan antara memprioritaskan pertumbuhan jangka pendek dan mengurangi kerentanan jangka menengah, sehingga wilayah ini memiliki fondasi yang lebih kuat bagi pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif," kata dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)