Selama dua hingga tiga tahun terakhir ini, KAI telah melakukan pembaharuan berkelanjutan. Tahun depan, kata Bambang, KAI akan lebih agresif dalam melakukan pembaharuan. "Yang pasti pelayanan, perubahan sarana peningkatan layanan, supaya kereta baru nyaman," kata dia.
Sementara itu untuk sumber pendanaan pembaharuan 438 kereta akan diambilkan dari hasil dana penerbitan obligasi sebesar Rp900 miliar atau 45% dari total obligasi I yang diterbitkan oleh KAI sebesar Rp2 triliun.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, KAI Gratiskan Tiket Kereta bagi Veteran
"Jadi dengan penerbitan obligasi yang kita launching hari ini sekitar Rp2 triliun. Rencana penggunaan 55% sekitar Rp1,1 triliun dalam rangka penyelesaian kereta Bandara Soetta. Sementara sisanya 45% sekitar RP900 miliar kita akan gunakan untuk sebagian pengadaan 438 kereta baru yang kita beli dari INKA," kata dia.
Tidak hanya itu, KAI juga akan memperbaharui kereta barang atau gerbong. KAI mencatat, okupansi kereta barang paling tinggi adalah di wilayah Sumatera Selatan. "Kita fokus di Sumatera Selatan di samping yang di Jawa juga, karena kontainer semen naik," tukas dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)