JAKARTA - Kereta api (KA) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dioperasikan mulai 1 Desember 2017. Total biaya dari awal pembangunan, pembebasan lahan, hingga konstruksi menghabiskan biaya sekira Rp5 triliun.
Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto mengatakan, anggaran pembangunan KA Bandara Soetta diperoleh dari dana patungan. Induk usaha Railink, PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) menyediakan anggaran pembangunan sebesar Rp3,3 triliun.
"Pembebasan tanah Rp1,7 triliun, dari KAI ada Rp2,5 triliun. AP II Rp800 miliar. Jadi total Rp5 triliun. Itu tiga penanggung jawab," jelasnya di Stasiun Bandara Soetta, Tangerang, Kamis (24/11/2017).
Baca Juga: Dirut Railink: Tarif Normal Kereta Bandara Rp100.000
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang baru saja menyelesaikan peninjauan persiapan operasi kereta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menilai, KA Bandara Soetta sudah siap untuk dioperasikan.
"Semua berjalan baik, jadi kalaupun ada perbaikan kecil-kecilah ada yang mesti dibersihkan, dikoordinasikan. Jadi saya puas kita bisa ada di sini," tuturnya.
Baca Juga: Kereta Bandara Soekarno Hatta 82 Perjalanan/Hari, Keberangkatan Pertama Pukul 03.10 WIB
Menurut dia, hadirnya kereta bandara sebagai angkutan antar moda yang terintegrasi dengan baik. Di mana, pengguna KA Bandara Soetta tidak perlu berpindah ke moda transportasi lainnya.
"Ini terkoneksi dengan Skytrain. Dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan beberapa angkutan dari kereta bandara. Jadi praktis," tandasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(dni)