Sri Mulyani: PNBP Sumbang 25% ke Kantong Negara
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali menggelar acara Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) award 2017. Acara dilakukan di gedung Dhanapala, Kemenkeu, yang dihadiri oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Asman Abnur.
Sri Mulyani menyatakan, PNBP berperan cukup penting untuk penerimaan negara. Pasalnya sejak 10 tahun lalu PNBP berkontribusi 25% kepada penerimaan.
"Peranan PNBP di dalam penerimaan negara, APBN kita itu cukup signifikan. Data-data 10 tahun terakhir adalah sekitar 25%. Tentu ada masa PNBP kita sangat tinggi yaitu SDA minyak yang (2014) sebesar Rp205 Triliun dari SDA itu saja. Lalu drop yang terendah hanya Rp44 Triliun di 2016," ungkapnya di Kemenkeu, Jakarta, Kamis (30/11/2017).
Baca Juga: PNBP Baru 60%, Arcandra Tahar Berharap Harga Minyak Segera Memanas
Menurutnya, acara ini juga dilakukan bukan sekedar memberikan penghargaan bagi Kementerian/Lembaga (K/L) tapi juga sekaligus untuk lebih memahami peranan PNBP itu sendiri.
"Ini adalah tahun kedua, tapi ini juga waktu yang tepat bukan hanya sekadar award tapi juga memahami peranan PNBP itu. Peranan PNBP di dalam penerimaan negara," jelasnya.
Baca Juga: Rapat dengan Komisi XI DPR, Sri Mulyani Soroti Pengelompokan PNBP
Oleh karenanya, dia menjelaskan bahwa semua yang masuk dan diterima oleh K/L negara yang bukan dalam bentuk pajak adalah PNBP. Artinya tidak cuma satu objek yang bisa jadi PNBP tapi banyak objek.
"Yang bukan dalam bentuk pajak itu masuk PNBP. Dia itu bukan seperti suatu makhluk tapi kebun binatang. Terdiri dari binatang yang berbeda. Ada yang dari SDA, apakah itu royalti karena SDA kita menjadi sumber berbagai penerimaan," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)
