JAKARTA - Pencurian ikan dengan kapal illegal fishing tak hanya menjadi persoalan bagi Indonesia. Duta Besar (Dubes) Timor Leste untuk Indonesia Alberto Carlos pun mengaku negaranya merugi jutaan dolar Amerika Serikat (USD) tiap tahun.
"Sebagaimana kita tahu Timor Leste setiap tahun merugi, rugi USD45 juta dari illegal fishing," ujarnya saat mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti menggelar konferensi pers tentang penangkapan kapal illegal fishing di rumah dinasnya, Jakarta, Senin (4/12/2017).
Untuk meminimalkan kerugian akibat pencurian ikan tersebut, Timor Leste dan Indonesia sudah menjalin kerjasama, yakni joint communique untuk memerangi kegiatan Illegal Unreported and Unregulated (IUU) Fishing atau kejahatan perikanan dari perairan kedua negara.
"Sebagaimana kita tahu, Timor Leste dan Indonesia sangat dekat, dua negara tetangga yang sudah bekerja sama dengan erat mulai dari beberapa waktu yang lalu untuk unreported and unregulated illegal fishing," ujarnya.
Baca juga: Wih! Bisa Deteksi Kapal Pencuri Ikan, RI-Australia Kompak Basmi Illegal Fishing
Belum lama ini, pihaknya telah menangkap sebanyak 15 kapal illegal fishing. "Ada 15 kapal yang ditangkap oleh Timor Leste dan sekarang tunggu proses, dan dalam waktu dekat tim Indonesia akan bergabung dengan tim dari Timor Leste untuk lakukan penyidikan," terang Alberto.
Belum lama, juga telah dilakukan penangkapan kapal ikan asing, Fu Yuan Yu 831 pada Rabu, 29 November 2017 lalu menggunakan modus bendera ganda (double flagging), salah satunya mengatasnamakan Timor Leste.
"Dia keluar dari batas yang diberikan. Itu kapal dari China sama kru-krunya kebanyakan dari China, itu ketangkap 2 hari lalu yang 15 juga telah menangkap banyak sekali tangkapan di teritori Timor Leste yang memiliki spesies yang dilindungi termasuk Ikan Hiu," jelasnya.
Baca Juga: Kapal Ilegal Fishing yang Ditangkap Susi Punya 6 Bendera
Maka, pihaknya menyatakan terimakasih kepada Indonesia, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. "Kami sangat menghargai kerja sama ini dengan Indonesia. Kami senang berdampingan dengan Ibu Susi, apa program Ibu Susi yang sesuai dengan program kami pasti kita akan akan kerjasama combate (melawan) illegal fishing di Timor Leste," tambahnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)