Selain memperbanyak jumlah emten yang melantai di pasar modal, Tito mengatakan penambahan produk reksadana yang diperdagangkan di pasar modal atau disebut Exchange Traded Fund (ETF) adalah solusi meningkatkan kapitalisasi pasar modal.
"Kalau kita bisa membuat ETF lebih banyak. Karena banyak asing hedge fund bisa masuknya ke ETF. Nah kita lagi membuat underwriter mengeluarkan lebh banyak ETF," kata dia.
Baca Juga: Sederet Tantangan Ekonomi 2018 versi Bos BEI, dari Pilkada hingga Piala Dunia
Sebelumnya, Tito menargetkan kapitalisasi pasar modal dapat mencapai angka Rp7.000 triliun dalam tiga bulan ke depan. Adapun nilai kapitalisasi pasar pada penutupan perdagangan mingggu lalu mencapai Rp6.679,70 triliun, atau meningkat 1,32% dari kapitalisasi pasar minggu lalu.
(Martin Bagya Kertiyasa)